Reaksi adisi adalah reaksi pemutusan ikatan
rangkap (pengubahan
ikatan rangkap menjadi ikatan kovalen tunggal).
Reaksi adisi antara lain dapat digunakan untuk membedakan alkana dengan alkena.
Reaksi pengenalan ini dilakukan dengan menambahkan bromin (Br2) yang
berwarna merah cokelat. Terjadinya reaksi adisi ditandai dengan hilangnya warna
merah cokelat dari bromin. Karena alkana tidak memiliki ikatan rangkap (tidak
mengalami reaksi adisi) warna merah dari bromin tidak berubah. Contoh dari
reaksi adisi yaitu:
Reaksi adisi terjadi pada senyawa yang mempunyai ikatan rangkap dua atau rangkap tiga, senyawa
alkena atau senyaw alkuna,
termasuk ikatan rangkap karbon dengan atom lain,
Dalam reaksi
adisi, molekul senyawa yang mempunyai ikatan rangkap menyerap atom atau gugus
atom sehingga ikatan rangkap berubah menjadi ikatan tunggal. Alkena dan alkuna
dapat mengalami reaksi adisi dengan hidrogen, halogen maupun asam halida (HX).
Untuk alkena atau
alkuna, bila jumlah atom H pada kedua atom C ikatan rangkap berbeda, maka arah
adisi ditentukan oleh kaidah Markovnikov, yaitu atom H akan terikat pada atom
karbon yang lebih banyak atom H-nya (“yang kaya semakin kaya”). (Pada reaksi
ini berlaku hukum Markovnikov ”Atom
H dari asam halida ditangkap oleh C berikatan rangkap yang mengikat atom H lebih banyak atau gugus alkil yang lebih kecil).
REAKSI ADISI ASAM HALIDA PADA ALKENA
Reaktivitas relatif asam halida HI > HBr > HCl > HF. Asam
terkuat HI bersifat paling reaktif terhadap alkena.Asam terlemah HF paling tak reaktif terhadap alkena. Suatu
hidrogen halida mengandung ikatan H-X yang sangat polar dan dapat mudah melepaskan
H+ dan menyerang ikatan rangkap pada alkena dan membentuk
karbokation sementara, yang dengan cepat bereaksi dengan ion negatif halida dan
menghasilkan alkil halida (R-X).
Karena
serangan awal dilakukan oleh sebuah elektrofil, maka adisi HX pada alkena
disebut reaksi adisi elektrofilik (menyukai elektron).
ATURAN MARKOVNIKOV
Jika sebuah alkena tak simetris diadisi HX, akan
diperoleh dua kemungkinan, dan biasanya
satu produk lebih melimpah
dari produk yang lain. Tahun 1869
seorang ahli kimia Rusia Vladimir Markovnikov, merumuskan aturan : “Dalam adisi HX pada alkena tak simetris, H+
dari HX menuju ke atom C ikatan rangkap yang telah lebih banyak mengikat atom
H.”
Adisi
alkena oleh asam halida berlaku aturan Markovnikov :
Atom H dari HX akan terikat pada atom C yang
berikatan rangkap yang mengikat H lebih banyak atau Atom H dari HX akan terikat pada atom C yang
berikatan rangkap yang mengikat gugus alkil yang lebih sederhana. Atom X akan cenderung terikat pada atom karbon yang
mengikat gugus alkil yang lebih panjang (kecuali bila ada pengaruh gugus lain yang berpengaruh terhadap muatan
atom C pada ikatan rangkap).
Mekanisme
reaksi adisinya
Tahap 1 à pembentukan sebuah karbokation.
Tahap 2
Ion halida (X) dari HX akan terikat pada
karbokation.Urutan kestabilan karbokation
ialah Tersier > sekunder >
primer. Untuk propena, kedua posisi
adisi H+ akan menghasilkan : karbokation primer; tak
stabil, berenergi tinggi. Karbokation sekunder, lebih
stabil, bernergi lebih rendah. Reaksi pembentukan
karbokation berlangsung lambat dan menjadi tahap penentu laju reaksi. Urutan kestabilannya adalah
karbokation tersier > sekunder > primer.
Pada tahap pembentukan karbokation juga dapat terjadi reaksi penataan
ulang untuk menghasilkan karbokation yang lebih stabil.
ISOMERASI KONFORMASI
Dalam kimia, isomersime
konformasi adalah sebuah bentuk stereoisomerisme dari molekul-molekul dengan rumus struktural yang
sama namunkonformasi yang berbeda oleh karena rotasi atom pada ikatan kimia.
Konformer yang berbeda dapat saling berubah dengan melakukan rotasi pada ikatan
tunggal tanpa memutuskan ikatan kimia.
Keberadaan lebih dari satu konformasi, biasanya dengan energi yang berbeda,
dikarenakan oleh rotasi hibridisasi orbital sp3 atom
karbon yang terhalang. Isomerisme konformasi hanya terjadi pada ikatan tunggal
karena ikatan rangkap dua dan rangkap tiga mempunyai ikatan pi yang
menghalangi rotasi ikatan. Perbandingan stabilitas konformer-konformer yang
berbeda biasanya dijelaskan dengan perbedaan dari kombinasi tolakan sterik dan efek elektronik. Contoh
yang sederhana terlihat pada molekul butana yang
dilihat dengan menggunakan proyeksi Newman seperti
pada gambar di atas. Rotamer adalah konformer yang berbeda
hanya pada rotasi ikatan tunggal.[1]. Sawar
rotasinya adalah energi
aktivasi yang diperlukan untuk berubah dari satu konformer ke
konformer lainnya.
Terdapat dua bentuk isomerisme konformasi yang
penting:
1. Konformasi
alkana linear, dengan konformer anti, tindih, dan gauche
2. Konformasi
sikloheksana, dengan konformer kursi dan perahu.
Contoh lain dari isomerisme konformasi adalah pelipatan molekul, di
mana beberapa bentuk pelipatan stabil dan fungsional, namun yang lainnya tidak.
Isomerisme konformasi juga terlihat pada atropisomer. Konformasi
adalah suatu penataan ruang tertentu dari atom – atom dalam molekul.
Struktur etana dapat digambarkan dalaa dua
konformasi (bentuk) yang ekstrim. Konformer – konformer hanya berbeda dalam
rotasi atom – atom sekeliling ikatan tunggal. Sesungguhnya terdapat sejumlah
yang tidak terbatas konformasi yang mungkin bagi suatu molekul. Salah satunya
konformasi eklips (eclipsed conformation), dimana ikatan – ikatan C-H
dari atom karbon yang satu tepat dibelakang ikatan C-H pada atom karbon yang
lain jika dilihat sepanjang sumbu ikatan C-C. Pada konformasi stagger (staggered
conformation), dapat melihat seluruh ikatan molekul jika dilihat sepanjang
ikatan C-C.
Contoh konformasi (proyeksi Newman) yang lain, yaitu pada tugas Portofoilio yaitu:
1. Tentukan
konformasi yang paling stabil dan ramalkan kondisi dan pelarut yang digunakan
pada reaksi dibawah ini.
Konformasi yang stabil :
Konformasi yang tidak stabil :
Konformasi reaksi (Proyeksi Newman) diatas dilakukan pada suasana asam dengan penambahan H2SO4.
Isomersime konformasi (Proyeksi Newman) adalah sebuah bentuk stereoisomerisme dari molekul-molekul dengan rumus struktural yang sama namunkonformasi yang berbeda oleh karena rotasi atom pada ikatan kimia. Konformer yang berbeda dapat saling berubah dengan melakukan rotasi pada ikatan tunggal tanpa memutuskan ikatan kimia. Keberadaan lebih dari satu konformasi, biasanya dengan energi yang berbeda, dikarenakan oleh rotasi hibridisasi orbital sp3 atom karbon yang terhalang. Isomerisme konformasi hanya terjadi pada ikatan tunggal karena ikatan rangkap dua dan rangkap tiga mempunyai ikatan pi yang menghalangi rotasi ikatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar